Sabtu, 31 Oktober 2009
Love of my life - you've hurt me
You've broken my heart and now you leave me
Love of my life can't you see
Bring it back, bring it back
Don't take it away from me
Because you don't know -
What it means to me
Love of my life - don't leave me
You've stolen my love and now desert me
Love of my life can't you see
Bring it back, bring it back
Don't take it away from me
Because you don't know -
What it means to me
You will remember -
When this is blown over
And everything's all by the way -
When I grow older
I will be there at your side to remind you
How I still love you - I still love you
Ooooo
Hurry back - hurry back
Dont take it away from me
Because you don't know
What it means to me
Love of my life
Love of my life ...
( Queen – Love Of My Life )
Lagu ini mengantarkanku keluar untuk kedua kalinya dari rumah yang selama ini menaungiku. Melihatnya dari luar untuk kesekian kalinya sudah membuatku hancur berantakan.
Reaksi kakak – kakakku ketika aku turun untuk pergi kesekian kalinya beragam. Ada yang memandang marah padaku, Ada yang menangis dan pergi meninggalkanku, ada yang diam aja.
Itu memang yang kuharapkan, tidak ada caci maki dan amarah – amarah yang tidak sepantasnya. Mereka sadar bahwa itu semua resiko yang memang harus aku tanggung sendiri. Aku ingat kata – kata kakakku yang terakhir kudengar sebelum aku keluar rumah untuk kedua kalinya.
“Han, kenapa kamu harus pergi lagi dengan keadaan seperti itu?”…
Aku tidak menjawabnya dan langsung pergi keluar rumah. Untuk sementara, aku kembali ke Depok, ada tempat kosong untukku tinggal disana.
Tempat itu adalah sebuah kontrakan dengan 3 sekat didalamnya. Lantainya terbuat dari semen saja, atapnya genting tanpa langit – langit. Tidak ada tempat tidur, lemari ataupun meja, wajar jika aku menyewanya Rp. 250.000 / bulan. Belum lagi kalau hujan datang, kontrakanku biasa terendam air setinggi paha. Dengan beralaskan selimut yang kupinjam dari Bho lah setiap malam aku tidur. Makan pun dah ga nafsu lagi karena aku gak tau apa yang harus kulakukan berikutnya.
Uang dollar pemberian orangtuaku, kusimpan, hanya kusimpan. Aku pun rasanya tak mampu mencairkannya di money changer. Ini dana yang harus kusimpan untuk anakku nanti.
Terkadang, kalau rasa bosan menderaku, aku mulai mencari game centre dan bermain RF, bertukar cerita dengan teman – teman walaupun setiap mereka menanyakan kabarku, aku selalu membohongi mereka dengan alasan tidak mau merepotkan mereka lagi. Padahal, kondisiku saat itu mungkin sedang benar – benar drop.
Untuk makan, terkadang tak ada makanan apapun yang masuk ke tubuhku. Pertama karena “Morning Sickness” ku yang semakin menjadi – jadi. Kedua, mungkin karena aku tidur hanya beralaskan selimut itu, kondisi badanku jadi berantakan. Aku sulit membedakan antara “Morning Sickness” dan “Masuk Angin”, karena aku hampir merasakan mual yang hebat sepanjang hari. Tapi karena aku tak bisa sendiri, aku selalu menyempatkan diri OL RF demi teman – temanku sampai suatu saat…ketika aku sedang berada di markas karena janjian mau beli elemental dengan temanku, tiba – tiba datang menghampiri char RFku sesosok Accretia yang tak kukenal..
“Hai Cewek”, sapanya.
‘Kok dia tau ya kalo aku cewe??’, hati kecilku bertanya.
“Ya, kok lo tau gwe cewek?”, tanyaku spontan.
“Tau dong”, jawabnya.
“Tau dari mana?”, tanyaku pada char bernama ‘godtohell’ itu.
“Tau, karena gwe kenal banget lo, Beb”, jawabnya yang membuatku kaget setengah mati.
“Bho?? Sasa??”, tanyaku kaget.
“Ya..Pa kabar??”, tanyanya.
“Baik…..lo gimana kabarnya?”, tanyaku.
“Baik….”, jawabnya.
“Bikin char baru ya Sa?”, tanyaku.
“Ya….lo tumben OL?”, tanyanya.
“Iyah, lagi kangen aja. Lagian belum tau kapan bisa OL lagi”, jawabku.
“Kenapa? Mau kemana?”, tanyanya.
“Ke Aceh kali…”, jawabku sekenanya, karena aku dah ga sanggup lagi berbincang – bincang dengannya.
“NGAPAIN ???!!!!!”, tanyanya yang kelihatan hmm..entah bingung…entah heran…
“Ada deh…kenapa mangnya?”, tanyaku.
“Kamu dimana siy? Kamu ga balik ke Samarinda ya?”, tanyanya.
“Aku di atas bumi di bawah langit. Ke Samarinda lagi kok tapi entah kapan”, jawabku.
“Bener???”, tanyanya.
“Mang kenapa Sa?”, tanyaku.
“Kan dulu kamu janji bakal balik ke Samarinda lagi. Kamu boong ya?”, tanyanya.
“Boong apa?”, tanyaku kembali…
“Kamu boong kan? Kamu pasti ga akan balik ke Samarinda. Ya kan?”, tanyanya
“Apa untungnya aku balik ke Samarinda Sa?”, tanyaku
“Ada…Banyak. Tolong jangan panggil aku ‘Sasa’..”, jawabnya.
“Sorry….tapi gwe ga tau kapan kesana Ji”, jawabku.
‘entah lah Saaaa……Entah aku bisa kesana lagi apa ga. Kenanganmu, semua tentangmu membuatku semakin lemah dan lemah, Sa’, jeritku dalam hati
“Hoy..kok diem? Bener ya kamu boong kalo bakal balik ke Samarinda lagi?”, tanyanya lagi
“Bukan gitu, gwe lagi sibuk chat ma anak – anak guild”, alibiku
“Ooo…..Kamu Kok beda siy Beb?”, tanyanya.
Aku langsung keluar dari RF dan masuk lagi dengan charku yang lain, yang ga diketahui Bho. Yang tau char itu hanya gerombolan siberatku a.k.a guildku. Kala itu Bho bukan lagi anggota S.C.O.R.P.I.ON. Nama VieANKaCHu dah terlalu lama terjun di dunia per-Rfan. Begitu namaku muncul di layar chat, sudah ada yang whisp aku.
“Ras, kemana tadi?”, tanyanya dan itu ternyata Kazuya009
“Relogin, mau mainin char ini. Kenapa?”, tanyaku.
“Tadi dicariin Om KoalaDewa tuh”, jawabnya.
“Siap, nanti gwe whisp dya”, jawabku.
Aku segera membuka daftar buddyku dan meng klik kanan nama KoalaDewa dan memilih untuk ‘chat 1:1’
“Mas Yud, cari aku tadi?”, tanyaku
“Kenapa ganti char?”, tanyanya.
“Oia, mau tanya. Bho bikin char baru ya namanya ‘godtohell’??”, tanyaku.
“Ya..kenapa?”, jawab Yudha.
Aku menceritakan apapun yang tadi terjadi padaku. Pada akhirnya, aku me-non aktifkan char VieANKaCHu ku dan menggunakan char kecilku. Rasanya aku ga sanggup untuk liat Bho lagi dalam hidupku tapi entahlah. Aku juga tidak punya keberanian untuk mengatakan yang sebenarnya pada Bho.
Akhirnya aku menghentikan chatku dengan Yudha. Aku lebih sering chat dengan Kazuya009 atau astra46. Aku ga mau terlalu dekat dengan Yudha.
Hari – hariku kulalui dengan kegiatan yang sama. Terkadang, anak2 guild menelponku, menanyakan keadaanku. Dan akhirnya, aku harus berbohong agar mereka tidak tau tentang apa yang sedang kujalani.
28 April….
Hari itu, Hari ulang tahun ku yang entah sudah keberapa aku tak tahu. Yang kupikirkan hanya, aku ingin merasakan kebahagiaan saat itu. Aku memutuskan untuk menghabiskan hari dengan begadang sampai pagi.
Aku pergi ke net yang jauh dari kontrakanku.
Menghabiskan uang dan waktu seharian disana tanpa mencari pekerjaan membuatku berpikir, untuk memulainya sekarang.
Aku menemukan sebuah kantor yang membutuhkan pegawai. Dengan pengalaman yang aku punya, aku yakin 80% mereka akan mempertimbangkan aku. Mungkin yang akan jadi masalah adalah apa yang sedang terjadi padaku. Aku tak perduli, tidak ada salahnya mencoba daripada tidak sama sekali.
Aku segera mengirimkan CV dan semua Referensi yang kupunya ke alamat email yang tertera disana. Attach semuanya dan..
‘Done!!’, jeritku dalam hati.
Tinggal waktuku berdoa, Aku ga mau manggantungkan hidupku dengan semua pemberian orangtuaku. Biar itu jadi hak anakku.
Aku bermain RF seharian hari itu. Sampai tiba – tiba aku bertemu dengan teman lamaku di RF, si BandarGanZa.
“Raaaaaaaaaaaassssssssssss!!!!!!!!!”, serunya di chat all.
“iyah, Rick”, jawabku.
“Kemana aja? Lagi dimana?”, tanyanya.
“Kan kemaren di Samarinda. Sekarang di Jakarta”, jawabku.
“Weq. Kenapa? Ada apa? Masih sama Bho kan?”, tanyanya.
Aku pun menceritakan semuanya dan Erick a.k.a Bandarganza pun marah bukan main. Dia memaki – maki Bho ga jelas di chat RF.
“Ras, lo harus bilang sama dia”, ujarnya.
“Ga bisa…gwe ga sanggup”, jawabku.
“Ga sanggup apa? Lo kudu bilang…kudu bilang sama dia”, suruhnya.
“Gwe dah tau jawabannya Rick, dan gwe kayaknya ga sanggup denger kata – kata itu eluar dari mulut dya lagi”, jawabku.
“Lo ga usah telpon dia. Sms aja atau tinggalin pesen di YM kek. Pokoknya harus bilang Ras”, suruh Erick.
Akhirnya, setelah perdebatan panjang dengan Erick, aku mulai memberanikan diri mengirimkan sms pada Bho tentang keadaanku, tapi tak ada balasan. Akhirnya sebelum aku mengakhiri hariku, aku mengirimkan sebuah offline messege via YM ke YMnya Bho, yang berisi :
Sa, maaf kalo aku harus ngomong ini sama kamu. Ya, aku hamil Sa. Tapi kamu ga usah takut, aku dah tau jawaban kamu seperti apa. Jadi, aku dah mengambil keputusan ini dari awal. Aku tetap mempertahankan semuanya tanpa ada kamu. Kamu ga perlu bertanggung jawab atas ini, aku pasti akan baik – baik aja walaupun kamu tahu resikonya besar. Kirim doa aja ya Sa. Aku juga ga akan pernah benci sama kamu dan aku juga ga akan pernah buat si kecil benci sama kamu. Seburuk – buruknya kamu tetap ayahnya dan aku ga mau dia jadi ga hormat sama kamu kalau suatu saat kalian ketemu secara ga sengaja. Kejar kebahagiaanmu Sa.
Aku mengirimkan 2 offline msg padanya…karena ga cukup kalo 1 offline msg.
Aku mengakhiri petualanganku hari itu dengan perasaan tak menentu. Aku pulang ke kontrakan dengan perasaan yang….haaahh…sedih, karena aku akan benar benar kehilangan Bho.
Entahlah…mungkin memang perasaan ini yang harus kurasakan di hari Ulang Tahunku.
Dulu Aku mengharapkan bisa menghabiskan hari ulang tahunku dengan Bho…tapi sudahlah….
Tinggal saat ini aku menunggu, apa yang akan terjadi padaku selanjutnya……entahlahh….
Aku..pasrah…..
0 komentar:
Posting Komentar