Kamis, 08 Oktober 2009

PART THREE - KEGUNDAHANKU

Keesokan paginya, aku terbangun seperti biasa. Hanya ada 1 yang mengganjal dihatiku. Apa yang ingin aku lakukan hari ini???

Aku sebagai Hanna ingin melewati hari itu dengan bekerja seperti biasa, tapi aku sebagai Laras ingin melewati hari itu dengan menangis. Laras sedang gundah, gundah karena cinta. Kenapa aku harus kenal dengan Yudha??

Aku terbangun dr tempat tidurku, bersiap - siap untuk berangkat ke kantor seperti biasa. setelah semuanya siap, aku bergegas keluar kost dan memberhentikan angkutan umum apapun yang lewat. jarak tempuh kantorku dan kost hanya 300mtr, jadi dalam tempo 15 menit, sudah pasti sampai.

Sesampainya di kantor, aku sudah disambut tampang bantalnya Mas Andi dan ajakan setannya...

"Han, RF yuk nanti pulang kerja??? yuk haaann!!", ajak Mas Andi.

"Ogah....lagi ga napsu main game ahhh.", jawabku sambil slonong girl ke arah meja administrasi.

"Pliss Hannaaa....ya ya?? Hanna mau apa Mas beliin deh!", rayu Mas Andi.

"Bener ya Mas???", semaanggaatt dunk kalo ada iming - imingnya.

"Bener..apa ajah buat Hanna asal temenin gwe main RF", jawab Mas Andi.

"Hanna minta dibayarin makan Mie Kremes nanti, deal??", hehehehe

"Deal...!!!, thank you adikku manis", jawab Mas Andi.

Ya, aku sebagai Hanna akan selalu jadi adik yang paling manis untuk Mas Andi. Hanya partner - partner kerjaku yang menganggapku sebagai Hanna yang manis. Mas Andi pernah marah padaku tentang Laras.

"Han, Laras itu ga perlu ada. Laras itu sama seperti Hanna. Menutupi sesuatu yang tak perlu ditutupi. Manusia tidak ada yang sempurna. Bagiku, tidak ada yang salah dengan Hanna. Kamu manis, baik, cerdas, supel, apa yang harus kamu takuti??? Anak - anak juga ga pernah keberatan dengan sifatmu. Kamu hanya perlu mencintai dirimu sendiri, ngerti Han??"

Mas Eko, Supervisor-ku juga pernah marah ttg hal yang sama.

"Hanna yang ini dah cukup buatku kalau aku laki - laki single. Sayangnya aku sudah menikah dan ga ada adik laki - lakiku yang masih single. Kalo ada, sudah kulamar kamu buat dia. Laras buang aja ke laut. Laki - laki mana yang mau lepas wanita seperti kamu, Han??? kalau dia lepas kamu, berarti dia manusia paling bodoh"

Semua perkataan itu selalu terngiang - ngiang di telingaku setiap hari. Tapi terkadang egoku bermain disini. Laras juga berhak untuk mengetahui bagaimana jalannya nanti. Sedangkan Hanna hanya bisa menunggu ketidakpastian, akan sampai mana Laras memakan hidupnya.

Aku menghampiri komputerku dan mengaktifkan Yahoo Messenger ku. Tak lama aku OL, datang PM dr sahabatku, Dewi. Begitu kulihat daftar teman - temanku, tertera nama Yudha disitu. Dia OL.

"Han, lo dimana?", Tulis Dewi singkat.

"Dikantor, kenapa dew?", balasku.

"Ini gwe lagi YMan sama Mas Yudha. Parah.", balas Dewi

Kenapa parah??? kebetulan Dewi juga main Idolstreet dan dia kenal dengan Yudha.

"Parah kenapa???", jawabku keheranan.

"Mas Yudha nekat niy.", makin bingung aku dengan jawaban Dewi.

"Nekat kenapa?", tanyaku.

"Sebelumnya gwe mau tanya ma lo. Lo sayang ga sama Mas Yudha?", tulis Dewi

"hmm..gwe sayang dia kalau dia single, bukan triple kayak sekarang", jawabku.

"bentar", balas Dewi

Agak lama aku menunggu balasan dari Dewi. Dalam hati banyak pertanyaan. Belum hilang rasa gundahku atas apa yang terjadi kemarin. Memang semua salahku melangkah. Menjalani semuanya kayaknya ga mungkin. Saat harus kusudahi semua, banyak banget hambatannya.

"Han, Mas Yudha nekat mau ceraiin istrinya. Dia lebih pilih lo. Gila!", PM dari Dewi tiba - tiba.

"Haaaaahhhhh??!! bilang ga boleh...", jawabku segera.

"Dia bener - bener cinta mati sama kamu, Han", jawab Dewi tak lama.

"Oke. Tapi aku tetep ga bisa sama dia, dew. Lo paham kan??", balasku

"Ya..ya...Idolstreet bawa semuanya ke kehidupan nyata ya, Han. Gwe ga tau kalo semuanya jadi begini.", jelas Dewi.

"Iyh. Seandainya dia single, gwe mau jalanin hidup sama dia tapi kenyataannya ga bisa kan??", balasku.

"Iya. Gwe juga setuju lo sama dia klo dia belum punya istri. Mas Yudha baik kok.", balas Dewi.

"Iyah", jawabku singkat.

Setelah percakapan itu, hatiku sebagai Hanna bicara pada Laras.

"Apa ini yang lo mau, Ras??? Mau sampe kapan lo siksa hidup gwe, Ras??"

Tapi Laras diam saja.

Hari itu semua pekerjaanku kuselesaikan tanpa hambatan yang berarti. Selepas kerja, Mas Andi sudah menyeretku ke depan kompi gamecenter yang ada, kebetulan di lantai atas tempat kerjaku. ( tempatku provide Gamecenter juga soalnya - red )

Selesai memasukkan Akses Billing Pegawai ke kompi tersebut, aku men - double click icon RF Online sesuai janjiku ke Mas Andi. Jadilah aku seorang pemain RF terhitung hari itu. Mas Andi menyuruhku membuat sebuah Char Accretia dan sejak hari itu juga, aku menjadi seorang Accretia Comet ( Comet nama Server tempat aku bermain ).

Aku memilih menjadi Warrior. Nama charku VieANKaCHu.

Dengan sabar Mas Andi membimbingku dan aku tertantang dengan RF Online. Ternyata, di RF Online aku menemukan Satria, Sahabatku di Idolstreet.

"Ras, maen RF Juga??", tanya Satria.

"Kok lo tau ini gwe, Sat??", tanyaku kembali.

"Orang tanya, balik nanya. Tau lah, Lo kan ga kreatif. Nama Vieanka cuma 1 biji di dunia pergame online-an. Cuma lo doang", jawab Satria.

"wkwkwkwkwkw....iya yah?? gimana kabar, Sat??", tanya ku.

"Baik. Bentar ya, panggil anak - anak dulu. Ada Laras ya kudu dikabar - kabari", jawab Satria.

"Anak - anak?? siapa??", tanyaku.

"Semuanya juga ada. Lo masuk Guild kita aja ya, Ras. Bentar, Panca ketuanya, dia lg OTW", jawab Satria.

wedew...ternyata dunia kecil juga. Semua temen - temen Idolstreetku ternyata maen RF Online juga, Accretia juga dan Comet juga.

"LARAAAASSSS!!"........

Aku terpaku dengan tulisan Hijau di layar chatku. bingung gimana bikin warna yang sama, aku tanya Mas Andi.

"Mas, ini jawabnya gimana?? kok Hijau sendiri yang lain kan abu" warnanya", tanyaku ke Mas Andi yang sedang asiik di sebelahku.

Akhirnya dia ajarin gimana cara balesnya. Itu ternyata whisp dari char yang namanya Nca.

"Ini Panca ya??", balasku.

"Iyah. Masuk Guild Ras", ajak Panca.

Aku menekan tombol yang ada di pojok kanan bawah layar monitorku. Detik itu aku jadi anggota Guild S.C.O.R.P.I.ON.

"wew...makasih ya nca. siapa aja yang main di guild ini??", tanyaku.

"semuanya juga ada. Mas Yudha, Mas Rian, Satria, gwe, Jho, banyak", jawab Panca.

"waduhhh....oke deh.", jawabku. Walaupun di hati bingung, aku masuk ke dalam dunia apa lagi ini.

"Ras, Tahun Baru nanti dateng ke Bekasi ya??", ajak Panca.

"Mang ada acara apa??", tanyaku.

"Kita bakar2 ayam disini. oke??", jawab panca.

"Ya deh, Aku kesana..", jawabku.

"seepp...sini kubantuin GB", ajak Panca.

Ngerti ga ngerti, aku ikutin aja ajakan Panca.

Itu berjalan setiap hari. Idolstreet kulupakan. Aku jadi addicted ke RF Online. Guild S.C.O.R.P.I.ONku sudah seperti keluarga buatku. Terkadang, aku maen RF Online bukan untuk GB atau Leveling, tapi cuma untuk bertemu teman - temanku, sahabat - sahabatku. Ternyata sejak aku addicted dengan RF, bukan cuma Laras yang masuk kedalamnya, Hanna pun ikut terbius pesona RF Online.

Entah berapa lama aku sudah bermain RF Online. Aku seperti bisa melepaskan semua beban - bebanku. Walaupun aku merasa seperti anak bawang di guildku, tapi aku bahagia. Kadang bisa menjadi Laras dan Hanna sekaligus di waktu yang sama.

Aku tak merasa bahwa RF Online yang akan membawaku ke dalam dunia yang sekarang sedang kujalani sendiri. Dunia dimana aku mengorbankan semua kehidupanku.

Tenyata semua baru saja dimulai...kehidupanku baru saja dimulai....

Haahhh......

0 komentar:

Posting Komentar